(LARANTUKA)
Masyarakat Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Kabupaten Lembata
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat mengharapkan kepada pihak
Pertamina
sebagai Perusahaan milik Negara Republik Indonesia, ikut memberikan
perhatian serius
terhadap masyarakat di dua kabupaten kepulauan itu, karena
kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang pernah
dibuka di Larantuka itu kembali aktif sehingga mengurangi tingkat
kesulitan masyarakat.
Depot Pertamina Larantuka sempat dibuka beberapa tahun lamanya namun alasan yang disampaikan oleh pihak pertamina bahwa untuk membawa BBM ke Depot tersebut membawa kerugian sangat tinggi. Sehingga masyarakat menilai bahwa alasan itu kurang pas. Sebab kebutuhan masyarakat akan penggunaan BBM di kabupaten Flores Timur, Pulau Solor, Pulau Adonara dan kabupaten Lembata sangat tinggi sehingga patut dipertanyakan.
Setelah Depot Pertamina di Larantuka tutup, maka Depot Pertamina Maumere setiap hari mengirim BBM ke Larantukan dan Lembata. Hal tersebut membuat kenaikan harga kebutuhan masyarakat seperti bahan bangunan, Sembilan bahan pokok dan biaya transport laut di dua kabupaten tersebut mengalami kenaikan, walaupun harga BBM tidak dinaikan.
Depot Pertamina Larantuka sempat dibuka beberapa tahun lamanya namun alasan yang disampaikan oleh pihak pertamina bahwa untuk membawa BBM ke Depot tersebut membawa kerugian sangat tinggi. Sehingga masyarakat menilai bahwa alasan itu kurang pas. Sebab kebutuhan masyarakat akan penggunaan BBM di kabupaten Flores Timur, Pulau Solor, Pulau Adonara dan kabupaten Lembata sangat tinggi sehingga patut dipertanyakan.
Setelah Depot Pertamina di Larantuka tutup, maka Depot Pertamina Maumere setiap hari mengirim BBM ke Larantukan dan Lembata. Hal tersebut membuat kenaikan harga kebutuhan masyarakat seperti bahan bangunan, Sembilan bahan pokok dan biaya transport laut di dua kabupaten tersebut mengalami kenaikan, walaupun harga BBM tidak dinaikan.
Jarak
tempuh perjalanan dari kabupaten Sikka ke kabupaten Flotim kurang lebih
130 km dengan lama perjalanan kurang lebih tiga jam. Namun pada musim
hujan
dan terjadi kerusakan jalan maka harga BBM dengan serentak mengalami
kenaikan yang tidak terkendali sebab kendaraan roda dua, roda empat dan
perahu motor setiap saat membutuhkan BBM yang sangat tinggi.
Menurut Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin, mengatakan, “Memang benar dulu saya masih sebagai wakil bupati Depot Pertamina tersebut ada namun karena alasan rugi makan ditutup. Kami sebagai pemerintah daerah tentunya telah melakukan dialog dengan pihak pertamina di Jakarta dan hasil pertemuan tersebut akan di bukan kembali sesuai desakan masyarakat. namun hingga saat ini belum direalisasi. Tentunya semua persoalan itu pemerintah daerah tidak dapat mencapuri karena itu bukan kewenangan kami,” jelas Bupati Flotim, Yoseph Lagadoni Herin.
Yoseph Lagadoni Herin, mengatakan, semua pengeluhan masyarakat telah kami sampaikan kepada pihak pertamina, namun keputusan itu ada ditangan Pertamina Pusat. “Kita berharap agar bapak Menteri BUMN juga bisa memberikan perhatian terhadap masyarakat Flores Timur dan kabupaten Lembata serta dua pulau yaitu pulau Adonara dan pulau Solor, setiap saat memerlukan BBM yang sangat banyak,” jelas Yoseph Lagadoni Herin.
Menurut wakil Ketua DPRD Flores Timur, Antonius H Gege Hadjon, kepada SP di Larantuka, Minggu (15/7) mengatakan, DPRD Flotim telah melobi sampai di Pertamina Jakarta dan Surabaya dan hasilnya sangat baik. Namun hingga kini depot pertamina tersebut belum mulai dioperasikan. “Hasil pertemuan DPRD Flotim dengan pihak Pertamina sepakat membuat MOU kerjasama dalam pengelolaannya. Namun hingga saat ini kami belum melihat bentuk rencana kerjasama itu. serta diharapkan pada tahun 2012 ini bisa beroperasi kembali sesuai janji pihak Pertamina,” jelas Anton Hadjon.
Anton Hadjon, menambahkan, Depot yang sudah ditinggalkan oleh Pertamina kurang lebih tiga tahun tersebut, secara lisan Pihak Pertamina telah menyetujui untuk melakukan kerjasama antara Pihak Pertamina dengan Pemerintah Daerah Flotim pada tahun 2012 ini. Karena kita di Flotim merupakan daerah kepulauan maka pihak pertamina harus bisa melayani walaupun target bisnisnya tidak mencapai angkah-angkah yang diharapkan,” tambah Anton Hadjon.
Disadur dari:
0 komentar:
Posting Komentar