Senin, 07 Maret 2011, beberapa oknum pejabat dilingkungan Pemerinatahan Kabupaten (Pemkab) Flores Timur (Flotim) yang merasa resah dengan adanya isu mutasi jabatan yang bakal dilakukan oleh Penjabat Bupati Flores Timur; Drs. Mohammad Wongso. Mereka melakukan berbagai cara untuk menghalangi rencana mutasi tersebut. Salah satu cara yang dianggap manjur adalah dengan melakukan ritual santet. Tujuan dari ritual ini adalah supaya mempengaruhi pikiran dari Penjabat Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Flores Timur; Anton Tonce Matutina agar kabur sehingga lupa dengan rencana mutasi para pejabat. Rencananya mutasi jabatan tersebut akan dilakukan pada hari Kamis, 10 Maret 2011.
Pada malam tanggal 07 Maret 2011 sekitar pukul 22:00 - 23:00 Wita, para oknum pejabat datang bersama dukunnya untuk melakukan ritual santet. Beberapa pejabat yang tidak mau dimutasi tersebut bersama dukun andalannya melakukan ritual dengan cara menyembelih hewan kurbanan yang mana darahnya digunakan untuk memerciki ruangan kantor bupati termasuk juga dengan menggunakan jampi-jampi air yang disiram dalam areal kantor bupati.
Sekda Flotim; Anton Tonce Matutina mengakui adanya perbuatan tercela yang dilakukan oleh sejumlah pejabat dan staf pegawai negeri di lingkungan Pemkab Flotim tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa paraktik ini diduga dilakukan oleh seorang oknum staf di Bagian Administrasi Kemasyarakatan - Sekretariat Kabupaten Flotim dan oleh salah seorang oknum staf di Bagian Hukum. Dijelaskan oleh Matutina bahwa pada malam kejadian, kedua orang oknum staf ini datang ke kantor bupati menggunakan mobil yang dikendarai oleh seorang pimpinan SKPD di Flotim. Keterangan Sekda ini berdasarkan laporan yang dia terima dari para petugas jaga malam di kantor bupati yang menyaksikan secara langsung adegan konyol tersebut. Sekda pun telah membuat laporan ke pihak berwajib untuk mengusut perbuatan para pelaku, karena perbuatan yang telah dilakukan adalah sangat tidak menyenangkan dan berpengaruh langsung terhadap aktivitas di kantor bupati Flotim.
Permasalahan ini telah ditangani oleh aparat Polisi Resort (Polres) Flores Timur. Kepala Polisi Resort (Kapolres) Flores Timur; AKBP Eko Kristianto, Sik.,M.Si, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Empat orang petugas jaga malam saat kejadian tersebut telah diinterogasi oleh Satuan Serse dibawah pimpinan Kasat Serse Polres Flotim; I Made Pasek Riawan untuk dimintai keterangan. Para petugas jaga malam mengakui telah menyaksikan beberapa oknum pejabat bersama dukunnya melakukan ritual santet tersebut.
Ternyata pada hari Kamis, 10 Maret 2011 Penjabat Bupati Flores Timur akhirnya melantik dan mengambil sumpah sebanyak 16 orang pejabat eselon IIB yang berlangsung di Aula Setkab Flores Timur. Acara pelantikan tersebut berjalan tanpa halangan. Semua pejabat yang dilantik menerima dan menandatangani berita acara pelantikan tanpa ada pejabat tertentu yang menolak sebagaimana dugaan sebelumnya. Semua pejabat yang dilantik menduduki jabatan baru. Adapun pejabat-pejabat tersebut adalah sebagai berikut:
Drs. Andreas Boli Kelen (Jabatan lama: Asisten III – Jabatan baru: Staf Ahli)
Drs. Aloysius Ola Sony (Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB – Staf ahli)
Drs. Ankletus Taka Boli (Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan – Staf Ahli)
Dominikus Demon, SH. (Asisten II – Staf Ahli)
Ramli Lamanepa (Kabag Pemerintahan – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB)
Drs. Bernardus Beda Keda (Staf Ahli – Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan)
Ramly Bapa Laot (Kepala Bidang Anggaran PPKAD – Kepala Dinas PPKAD)
Ir. Yohanes John Fernandez (Plh. Kadis Kehutanan & Perkebunan – Kepala Dinas PU Tamben)
Petrus Pemang Liku (Kepala Dinas PU Tamben – Kepala Kesbangpol)
Drs. Martinus P. Belelen (Kepala Dinas Kelautan & Perikanan – Kepala Bagian Ketahanan Pangan)
Ir. Antonius Wukak Sogen (Kepala Lingkungan Hidup – Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan)
Fransiskus Ciku Fernandez (Kepala Bidang Pelatihan, Hubungan Industri Disnaker – Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informasi)
Drs. Frederik Steven Bili (Kepala Dinas PPKAD – Asisten III)
Andreas Ratu Kedang (Staf Ahli – Kepala Dinas Kelautan & Perikanan)
Mikhael Bulet Ruron (Staf Ahli – Asisten II)
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Flores Timur; Drs. Mohammad Wongso menyampaikan bahwa pergeseran dan promosi dalam pengisian jabatan yang lowong merupakan hal yang biasa dan lumrah dalam sebuah organisasi. Apalagi organisasi birokrasi yang mempunyai tugas dan fungsi utama melakukan pelayanan kepada masyarakat. Semua pihak perlu memahami bahwa mutasi untuk mengisi jabatan yang lowong dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
- Mengangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) non struktural yang telah memenuhi syarat untuk promosi ke jabatan yang lowong baik pada jabatan eselon IIB maupun jabatan eselon III dan IV
- Mengangkat PNS yang sedang menjadi pemegang jabatan eselon III yang memenuhi syarat untuk promosi ke jabatan eselon IIB yang lowong dan selanjutnya mengangkat PNS yang sedang menjadi pemegang jabatan eselon IV untuk promosi ke jabatan yang lowong pada eselon III
- Menggeser PNS yang sedang memegang jabatan eselon IIB yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan yang lowong pada eselon IIB
Lebih lanjut Wongso mengharapkan agar para pejabat yang telah dilantik dan diambil sumpahnya ini dapat menjadi tim kerja yang solid dan kuat terikat pada suatu sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dibangun di daerah Flores Timur ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2 komentar:
Oknum2 PNS yg terlibat dalam upacara konyol ini harus diberi sanksi agar dapat memberi efek jera bagi oknum PNS yg lain
Mau dibawah kemana jika negri ini dihuni para santet.
Posting Komentar