Google BlogLarantuka NewsBar

BANJIR BANDANG MENERPA WAIBALUN - LARANTUKA

Ratusan warga Kelurahan Waibalun, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu malam  (16 /01/2011) mengungsi ke tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya akibat banjir bandang yang melanda perkampungan itu.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluarkan status siaga satu banjir. Status siaga ini dikeluarkan setelah ribuan warga di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, mengungsi akibat banjir.

Hari Minggu (16/1/2011) pagi, Penjabat Bupati Flotim, Drs. Muhamamd Wongso bersama sejumlah staf mengunjungi korban banjir. Bupati  bersama sekda dan Kadis Sosial Nakertrans membuka dapur umum di lokasi bencana.  Selain membuka dapur umum, penjabat bupati juga menyerahkan bantuan beras setengah ton, tenda dan pakaian untuk keluarga korban.

Wongso mengatakan sudah melapor kepada Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya tentang bencana banjir tersebut. Gubernur Lebu Raya mengingatkan agar mengaktifkan ronda malam di setiap kelurahan sebagai langkah waspada, karena curah hujan masih terus mengguyur dan potensi banjir selalu ada.  "Di Larantuka risiko bencana tinggi karena kondisi geografis. Karena itu, masyarakat harus waspada. Malam tidur jangan terlalu lelap. Jaga keluarga, jangan panik dan selamatkan keluarga terlebihdahulu," kata Wongso.

Sebanyak empat rumah milik warga RT/RW 10/3, Kelurahan Waibalun menjadi korban banjir bandang tersebut.  Sebuah rumah semi permanen milik Yohanes Somi Ama Kolin (37) ludes disapu banjir. Sedangkan tiga rumah lainnya yang terendam banjir adalah milik Karolus Kedang Kromen, Laurensius Tukan dan Hengky Kerans.

Seekor ular besar terdampar dengan tubuh penuh luka di sekitar rumah Johny Kolin, rumah yang rusak total diterjang banjir. Ular sanca sekitar 2,5 meter itu dipercaya warga sebagai dewa penolong. Menurut penuturan salah seorang warga Kelurahan Waibalun; Karolus Kedang Kromen bahwa untung ada ular yang tidur membentang sehingga banjir mengalir ke tiga arah. Kalau tidak banjir akan menerjang lurus ke bawah dan banyak rumah tersapu habis oleh banjir dan banyak korban. Ular itu adalah dewa penolong kami.

Ular itu ditemukan pada hari Minggu pagi, saat warga beramai-ramai membantu para korban yang rumahnya rusak dihantam banjir. Terkapar tak berdaya dekat bebatuan yang dibawa banjir dari gunung, ular itu diambil warga, diobati luka-lukanya dan diberi selimut. Beberapa bagian tubuh ular terlibat luka lecet, termasuk di kepalanya. Luka-lukanya diobati dengan ramuan tradisional dan ditutupi dengan daun damar (jarak pagar).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya satu rumah warga hanyut terbawa banjir dan beberapa rumah warga yang terendam banjir.  Hingg kini ratusan warga korban banjir di Waibalun masih menginap di gereja St. Ignasius Waibalun yang dijadikan sebagai tempat pengungsian, serta puskesmas yang menampung anak-anak dan ibu hamil.

0 komentar:

Berita Katolik:

BUNDA REINHA - Film Dokumenter Metro TV

Kurs Rupiah:

BlogLarantuka Paypal:

 
!-- START OF ADDME LINK --> Search Engine Submission - AddMe